Quantcast
Channel: | Antisipasielmy
Viewing all articles
Browse latest Browse all 28

Surat Dari Mujahidin Untuk Ibunya

$
0
0

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi Wa barakatuh. semoga kedamaian dan rahmat menyertaimu, Ibu tersayang. Saya telah lama bertanya-tanya bagaimana menyampaikan fikiran dan perasaanku terhadapmu, dan saya memutuskan untuk menulis surat ini. Semoga Ayah tidak tersinggung kerana surat ini ditujukan kepadamu, orang yang selalu dia jaga dan pedulikan, saya sangat menghargai itu, tetapi yang paling dekat dan sayang kepada setiap orang - adalah Ibu. Nabi (saw) berkata: "Surga berada di bawah kaki ibumu!" 

Agar tidak mengundang kemarahan musuh Allah atau pun orang-orang yang dengan sukacita menyerangmu dengan berbagai interogasi, dan juga agar tidak membuat banyak lidah kerabat kita mengeluarkan fitnah mereka, saya tidak akan menyebut nama. Saya berterima kasih kepadamu, Ibu, untuk semua kesulitan yang Ibu derita demi kebahagiaan saya, sejak Ibu mengandung saya selama berbulan-bulan yang tidak mudah tentunya, dan berakhir dengan kenyataan bahwa saya menjadi saya sekarang - seorang muslim, seorang Mujahid yang selalu mencari pengampunan dan syurga. Semoga Allah membalasmu untuk setiap peluh yang Ibu keluarkan saat saya dilahir ke dunia ini, untuk kegelisahan, untuk air mata, untuk malam-malam dimana Ibu terjaga, dan untuk hari-harimu yang sulit. Kerana Ibu selalu menanamkan kesolehan sejak masa kanak-kanak, kerana bertahun-tahun yang dihabiskan untuk pendidikan saya, kerana segala kesulitan yang Ibu tepis, maka saya tidak perlu apa-apa dan tidak akan merasa kehilangan.Dengan kurnia Allah Yang Maha Kuasa dan dengan usaha Ibu, masa kecil saya adalah masa dimana saya tidak pernah kehilangan makanan,pakaian, dan tempat tinggal. Rezeki ini dari Allah melalui tanganmu, Ibu. Yang paling penting bagi setiap anak, belaian dan kebaikan orang tua, dan saya tidak pernah sedikitpun merasakan kurangnya tentang itu, kasih sayang dan perhatian darimu. Jadi saya sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih padamu atas segalanya!

Ibu yang mulia, sebagian besar hidupmu terjadi di negara kafir komunis di mana orang-orang yang dipaksakan dengan cita-cita dan nilai-nilai yang palsu. Sepenuhnya orang-orang kafir itu ingin menghilangkan rasa takut setiap orang terhadap Tuhan, dan hal itu terjadi pada hari-hari kita, tetapi mereka tidak akan pernah memadamkan cahaya Allah, dan Alhamdulillah, Allah-lah yang senantiasa membimbing kami ke jalan yang lurus, dan membuat kita sebagai muslim dalam erti yang sesungguhnya! 

Lagi pula, orang-orang yang semasamu mungkin dapat sedikit melihat dimana gagasan mengenai kehormatan, penghargaan dan penghormatan bagi orang tua, kesopanan, dan seterusnya begitu ditaati. Orang tua pada saat itu mungkin berbuat kesalahan, meskipun diam-diam, tetapi mereka selalu berusaha untuk menanamkan kesolehan kepada anak-anak mereka! Bahkan saya ingat suatu saat ketika gadis-gadis pada waktu itu malu untuk tampil di depan umum tanpa hijab, dan jika terlihat berduaan dengan seorang lelaki, itu dianggap sebagai aib. Mereka yang tidak dapat menyingkirkan kebiasaan buruk, seperti merokok dan lain-lain, menyembunyikan diri mereka dari yang lebih tua, bahkan pada saat mereka ada di usia tua. Para pemuda menghormati dan menghargai orang yang lebih tua dari mereka, mereka bahkan malu untuk makan di hadapan orang-orang tua. Inilah kesopanan yang dilandaskan pada keimanan! 

Jika seorang pemuda tidak mempunyai rasa malu, maka dia tidak memiliki iman! Tetapi kafir (semoga Allah
mempermalukan mereka) selalu bekerja keras! Rasa malu kita sebagai Muslim dan rasa malu para perempuan Muslim itu tidak ada lagi. Dalam kata-kata Musa Mukozhev (semoga barakah Allah menyertainya) dalam salah satu Khutbah Jumat: "Orang tua mengirim anak perempuan mereka untuk berzina, dan mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan itu, karena perempuan ini bertemu dengan pria yang ingin dia temui!" SubhanAllah! Seberapa keras mereka berusaha untuk membuat anak-anak mereka menjadi
sebahagian dari penghuni neraka! 

Orang tua membesarkan anak-anak mereka dalam demokrasi di bawah hukum-hukum kafir, memberi mereka wang untuk membeli bir dan rokok, dan berkata: "Dia masih melakukan itu sendiri dan tidak pernah meminta orang lain untuk melakukan hal yang sama." Anak-anak merokok dan minum alkohol di hadapan orang tua, dan menonton filem tidak senonoh, bersama-sama. Dan kemudian orang tua yang aneh dan tidak lagi memiliki rasa malu itu bertanya-tanya di mana orang-orang kafir ini muncul di jalanan. Tapi ini tidak mengejutkan. Ini kebijakan yang jelas orang-orang kafir - untuk menghancurkan Islam dan menghancurkan kaum muslim. Mereka menyebarkan kebejatan dan kejahatan, dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan di negeri kita di bawah hukum-hukum kufur dan syirik!

Ibu sudah mendengar semua ini dari saya berkali-kali, tapi sekali lagi saya katakan keinginan ini sekarang, ketika saya meninggalkan rumah dan bergabung dengan orang-orang yang berperang di jalan Allah, Ibu akan memahami dan mendengar saya, dengan pertolongan Allah. Semua yang saya lakukan, saya melakukannya
demi Allah. Dan surat ini, juga saya tulis demi Allah, kerana saya ingin Ibu bahagia dengan saya, dan bangga bahawa anak Ibu adalah salah satu hamba Allah yang berusaha untuk mengangkat kalimah Allah di muka bumi. Fikirkanlah, Ibu, tidakkah Ibu memiliki apa yang boleh Ibu banggakan dari saya dan mujahidin lain? Kami berjihad di jalan Allah dan tujuan kami adalah untuk mengangkat kalimah Allah di bumi ini setinggi-tingginya. Dan apa yang lebih indah daripada firman Allah dan janji-janji-Nya? 

Kami meninggalkan rumah dan memilih jalan ini dengan berkah Allah sehingga negeri kita dapat bebas dari ketidakpercayaan dan kepalsuan, sehingga keturunan kita tidak perlu melihat tanah kita tercemar dengan ideologi kafir, dan dapat hidup dengan hukum Allah, dan menghayati agama Allah sejak mereka lahir! Ibu selalu berkata saya tidak boleh berbeza dengan orang lain, tidak boleh "bergaul", menghindarkan diri dari segala hal yang terkutuk, kerana semua itu akan membuat saya dipandang serong, orang-orang akan berpaling dari saya, dan saya akan dianggap sebagai "Wahhabi", radikal, dan sebagainya., dan pihak berkuasa dapat menahan saya bila- bila pun dengan konsekuensi lebih lanjut! 

Tapi keutamaan agama kita - yakni mendorong untuk melakukan kebaikan dan menahan dari keburukan. Bagaimana mungkin saya tidak berbeza dan tidak "bergaul" jika ada begitu banyak kotoran? Kerana untuk menjadi seperti orang lain yang Ibu inginkan, bererti saya perlu minum, merokok, bersumpah sumpah serapah, menceritakan jenaka-jenaka kotor, untuk berbicara tentang perempuan, terlibat dalam perzinaan, mencari lebih banyak wang, karier, dan lain-lain. Fikirkanlah, Ibu, apakah Ibu benar-benar lebih suka saya bersikap seperti orang-orang seperti itu? Semoga Allah membimbing mereka ke jalan yang lurus! Atau apakah Ibu ingin anak Ibu merentas jalan ke syurga melalui tindakannya sekarang, dan mendapat hak syafaat di sisi Allah
bagi orang yang mereka cintai, mendapatkan syahid di jalan Allah?

Saya tidak boleh seperti orang lain, Ibu. Saya tidak ingin menjadi orang lain, saya ingin menjadi seorang Muslim! Saya ingin masuk ke dalam syurga Firdaus! Bagaimana mungkin saya memilih karier dan kekayaan dunia ini, sedangkan berkah syurga yang tak terbatas dijanjikan oleh Allah kepada orang beriman! Bagaimana saya dapat mengabaikan rahmat yang besar dari Allah yang Dia tunjukkan kepada saya ketika Dia membawa saya keluar dari lumpur dan membuat saya benar-benar menjadi muslim?

Saya bersumpah kepada Allah, satu hari di bawah naungan Islam bagi saya adalah lebih dari bertahun-tahun tinggal dalam negara yang penuh kekafiran, satu doa bagi saya lebih bererti daripada semua kekayaan yang ada di bumi ini! Saya ingin Ibu mengerti bahawa sekarang tidak mungkin kita menjadi kaum muslimin yang
tenang, kerana orang-orang kafir itu menyerbu tanah kita, nilai-nilai kita telah berubah, dan sekarang mereka berusaha untuk memalingkan kita dari agama kita. Dalam Islam, tidak ada konsep: "Beribadahlah dalam rumah dan tidak boleh berbeza dari orang kebanyakan, dan dan di luar rumah, hiduplah sesuai dengan hukum yang didirikan orang-orang kafir". Alhamdulillah, kita adalah muslim, dan harus hidup di bawah naungan hukum-hukum Allah, pergi ke masjid bila dan di manapun kita mahu, meyimpan janggut dan memakai hijab secara terbuka untuk menghindarkan diri dari fitnah, mengambil jizyah dari orang-orang kafir yang seharusnya berada dalam kedudukan lebih rendah daripada Muslim! Dan kerana kita tidak bebas melaksanakan agama
kita, Allah menyeru kita untuk berperang di jalan-Nya dan meninggikan firman-Nya! Dan kita akan bekerja keras sampai akhir hayat di jalan Allah, sampai firman Allah tegak di atas segalanya di bumi dan tidak akan ada hukum lain daripada hukum Allah. 

Saya sangat bersedih hati jika Ibu tidak menyokong saya dalam hal ini. Mengapa Ibu tidak bercita-cita untuk
melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kita, dimana kaum ibu mengirim anak-anak mereka untuk berjihad dan mendesak mereka untuk menjadi bersemangat di jalan ini?
Allah berfirman dalam Quran: 

A015
Sesungguhnya harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian, dan di sisi Allah jualah pahala yang besar. (At-Taghaabun 64:15)

Ibu Ingat cerita tentang perempuan yang tidak ada memiliki apa-apa untuk dikorbankan dalam jihad kecuali rambut dan puteranya. Dia memotong rambut dan mengikatnya menjadi sebuah cambuk bagi mujahidin, dan mengirimkan puteranya untuk berperang, dengan menitipkan pesan pada puteranya itu untuk memberikan hidupnya di jalan Allah. Dan betapa senangnya saat ia mengetahui bahwa anaknya syahid di jalan Allah Ingat Asma, puteri Abu Bakar, yang buta. Dia memerintahkan puteranya untuk melepaskan baju besi yang melindungi dirinya dengan mengatakan: "Seseorang yang ingin syurga tidak berpakaian seperti itu!" Dan mendesaknya untuk berperang sampai ia syahid di jalan Allah.

Ingat ibu-ibu yang anak-anak mereka tewas dalam pertempuran dengan orang-orang kafir, bersukacita dan berkata: "Sesungguhnya kami semua milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali"!  Ibu harus menempatkan cinta Ibu bagi Allah dan Rasul-Nya di atas cinta untuk putera Ibu dan mendukung jihad saya. Meskipun Ibu berdiri di hadapan Allah lima kali sehari, dan menangis dalam doa kepada Yang Mahakuasa, mungkin Ibu tidak pernah sekalipun meminta kepada Allah untuk membuat saya syahid!

Sedarlah, Ibu, Apakah orang-orang sebelumnya yang kaya, membawa harta yang mereka kumpulkan setelah mereka mati? Apakah posisi yang tinggi dalam masyarakat membantu mereka? Saya bersumpah demi Allah,
tidak! Untuk berusaha untuk hidup menurut hukum Allah, untuk melakukan solat, membayar zakat, memberi sedekah, untuk melakukan perbuatan baik dan tindakan yang akan diletakkan di dalam timbangan kita di hari kiamat, melakukan tugas- tugas Ibu terhadap sesama mukmin, dan menghargai jihad di jalan Allah, inilah yang harus kita lakukan.

Saya ingin benar-benar tinggal bersama Ibu, terus menjagamu, berkerja, mendidik anak-anak dalam Islam, beribadah kepada Allah dan menjalani kehidupan yang penuh dengan damai, tapi sekarang semua itu tidak mungkin terjadi selama Muslim masih ada dalam situasi sebegini, dan sementara di negeri kita yang ada hanya
hukum kufur bukannya hukum Allah! Allah berfirman dalam Quran:

A039
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan (sehingga) menjadilah agama itu seluruhnya (bebas) bagi Allah semata-mata. Kemudian jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan gangguannya, nescaya mereka diberikan balasan yang baik) kerana sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa yang mereka kerjakan. (Al-Anfaal 8:39)

Saya mohon Ibu, Ibu yang sangat saya sayangi, pertimbangkanlah kembali pendirianmu. Berhentilah menyalahkan orang lain kerana saya pergi berjihad. Bersedialah menerima dan berterima kasih pada mereka saudara-saudara saya yang oleh kerana Allah mereka berjihad sebelum saya.

Ibu tersayang, saya minta maaf untuk semuanya! Kita semua hanya sebahagian dari manusia yang tidak
pernah luput dari kesalahan, tetapi bagi saya sangat penting bahawa Ibu memaafkan saya untuk segalanya dan redha dengan saya. Saya ingin kembali di hadapan Allah dengan hati yang tenang, kerana keredhaan Allah ada dalam keredhaan orang tua. Saya tahu apa yang Ibu alami setiap kali mereka menyerang saudara-
saudara saya, dimana orang-orang kafir melakukan operasi khusus terhadap mujahidin. Setiap kali Ibu mungkin berfikir bahawa saya boleh berada di sana, dan mengharapkan bahwa mereka akan memberitahu anda tentang hal itu.

Tapi saya mohon pada Ibu, khuatirlah pada Akhirat kita, kerana, ketika kita berdiri di hadapan Allah, kita takut hanya kepada Allah. Bagaimanapun, Allah Penguasa semesta alam berjanji bahawa jika Ibu tidak merasa takut kehilangan anak, harta, hidup dan semua hal-hal duniawi, dan menghabiskan rasa takut Ibu hanya kepada Allah, Ibu tidak akan tahu rasa takut pada hari penhisaban, dan Ibu tidak akan perlu bersedih! Kita harus mencari keredhaan Allah, dan harus memimpin jihad di jalan-Nya, meninggikan
kalimah Allah di bumi. Allah berfirman:

A216
Kamu diwajibkan berperang (untuk menentang pencerobohan) sedang peperangan itu ialah perkara yang kamu benci; dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya. (Al-Baqarah 2:216)

Saya mohon maaf untuk segala sesuatu, tapi saya tidak menyesal kerana saya telah memilih jalan ini dan tidak merasa bersalah untuk itu. Sebaliknya, saya berharap untuk menerima penghargaan Allah, bahwa Dia akan
memperkenankan saya masuk ke surga Firdaus dalam rahmat-Nya, dan saya bersyukur kepada Allah kerana telah membawa saya untuk berjihad di jalan-Nya! Allah memilih orang-orang terbaik dan membuat mereka muslim. Lalu Ia memilih yang terbaik dari kaum muslimin dan membuat mereka Mujahidin. Dan kemudian yang terbaik dari Mujahidin Allah adalah membuatnya syahid di jalan-Nya.

Saya harap Ibu sudi bergabung dalam berperang di jalan Allah dan mengikuti satu-satunya jalan yang benar sekarang. Untuk melakukan ini, Ibu hanya perlu memahami bahawa semua orang yang pernah menentang Islam dan kaum muslim, dan melawan kita, adalah musuh-musuh Allah. Ibu tersayang, jangan pernah membiarkan ketika seseorang menyinggung atau merendahkan kaum muslimin, bantulah saudara-saudara kita
yang sepenuhnya berjuang di jalan Allah dengan apapun yang Ibu mampu, bantulah Mujahidin, dan kemudian Allah akan membuat Ibu sebagai salah satu yang memperoleh keberhasilan di dunia ini dan di dunia yang Kekal nanti.

Ibu, mintalah pada Allah, Yang Maha Pemurah, bahawa anak Ibu mati syahid, dan bahawa Allah membawa saya ke dalam syurga Firdaus, di mana mengalir sungai-sungai selamanya! Berdoalah bahawa Allah membuat kita dan keturunan kami soleh, bahwa Dia menguatkan kita di jalan-Nya dan melimpahi kita dengan kesyahidan! Dan kemudian Ibu boleh bersukacita bahawa pada hari kiamat, Ibu dengan izin Allah akan mendapat syafaat!

Ibu, saya tahu betapa sulit ini semua bagi Ibu, tetapi balasan Allah untuk semua itu sangat besar, dan ketika Ibu mendengar, insyaAllah, bahawa Allah telah memberikan kepada anak Ibu kesyahidan di jalan Allah, jangan lupa ayat Quran: "SESUNGGUHNYA KITA MILIK ALLAH DAN
KEPADA-NYA KITA KEMBALI!""

semoga kedamaian dan berkah Allah menyertaimu, Ibu terkasih! Saya sedang terburu-buru untuk pergi ke Syurga, dan saya berharap untuk bertemu dengan Ibu di sana!

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Viewing all articles
Browse latest Browse all 28